BERAU – Suasana malam di Story Mount, Berau, semakin hangat dengan digelarnya acara “Ngobras SraGam” (Ngobrol Santai Bareng SraGam), yang berhasil menarik puluhan pemuda untuk berdiskusi tentang peran mereka dalam Pilkada 2024.
Mengusung tema “Perlukah Pemuda Terbit?”, acara ini memberikan ruang bagi pemuda Berau untuk mengungkapkan aspirasi dan harapan mereka. Diskusi yang berlangsung pada Selasa malam (12/11/2024) ini menghadirkan empat narasumber berpengalaman: Indra Teguh, Indra Lalu, Akbar Patomo, dan Akbar, dengan Bang Andi sebagai moderator.
Acara ini juga dihadiri oleh Bawaslu dan sejumlah tokoh masyarakat setempat, menjadikannya sebuah forum yang serius namun tetap inspiratif.
Calon Bupati Berau, Sri Juniarsih, turut hadir dan menyampaikan pesan penuh semangat, mendorong pemuda Berau untuk lebih aktif menyuarakan aspirasi mereka.
“Kami sebagai pelayan masyarakat akan selalu mengedepankan aspirasi pemuda. Diskusi ini penting, bukan hanya untuk Pilkada, tetapi juga sebagai kesempatan bagi pemuda untuk mewujudkan mimpi mereka,” ujar Sri Juniarsih.
Sri menambahkan bahwa pemuda harus berani mengambil langkah nyata dan tidak ragu untuk mengejar cita-cita mereka sejak dini. Ia memberikan dorongan bagi generasi muda untuk semakin terlibat dalam pembangunan daerah.
Pada kesempatan yang sama, tokoh masyarakat Hardiansyah menekankan pentingnya memiliki pemimpin yang mengutamakan kesejahteraan rakyat, termasuk dengan menyediakan fasilitas yang mendukung hobi dan aktivitas pemuda.
“Pemuda memiliki andil besar dalam menentukan pemimpin yang akan membawa perubahan lima tahun ke depan,” kata Hardiansyah, sambil menyoroti kebutuhan pembangunan seperti rumah sakit dan arena roadrace.
Sementara itu, Indra Teguh, salah satu narasumber, menyampaikan bahwa pemuda memegang peranan penting dalam Pilkada 2024, dengan data yang menunjukkan bahwa pemilih muda mencapai 50-56 persen.
Ia mengingatkan pentingnya memilih pemimpin yang berkomitmen pada kesejahteraan masyarakat, terutama pemuda, serta memastikan akses pendidikan dan lapangan pekerjaan yang memadai.
“Anak muda harus lebih kritis terhadap program-program paslon. Pilihlah pemimpin yang memiliki komitmen untuk kesejahteraan masyarakat, terutama pemuda,” ujar Indra.
Lebih lanjut, Indra menyoroti potensi besar Berau dalam ketahanan pangan dan sebagai pemasok kebutuhan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan investasi IKN sebesar Rp58 triliun, ia mengajak pemuda Berau untuk turut serta dalam mengembangkan sektor pangan yang berkelanjutan.
Acara “Ngobras SraGam” berhasil memotivasi pemuda Berau untuk tidak hanya aktif dalam Pilkada, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam pembangunan daerah.
Diskusi ini mempertegas pentingnya suara dan kontribusi pemuda bagi masa depan Berau. Pilkada 2024 bukan sekadar memilih calon pemimpin, tetapi juga menjadi momen emas bagi generasi muda Berau untuk “terbit” dan mengambil peran sebagai agen perubahan. (*)

















